PENDAHULUAN
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem pembangkit informasi.
Dengan integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, sistem informasi manajemen
akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat
sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Sistem Informasi Manajemen
berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting
dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi
memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada
prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat
berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat
dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based
atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Beberapa istilah yang
terkait dengan CBIS yang akan dibahas pada bagian ini antara lain adalah data,
informasi, sistem, sistem informasi dan “basis komputer” sebagai kata kuncinya.
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian
manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah
untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi
dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan
perusahaan. Perusahaan-perusahaan membentuk suatu organisasi jasa
informasi yang terdiri dari para spesialis informasi untuk menyediakan keahlian
dalam pengembangan system berbasis komputer. Dalam beberapa hal tiap subsistem
CBIS menyerupai suatu organisme hidup-lahir, tumbuh menjadi matang, berfungsi
dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut Siklus hidup system (System Life
Cycle = SLC).
PEMBAHASAN
Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle,
yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan
ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang
bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.
Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian
khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang
bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS
ditugaskan pada manajer.
Seiiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan
siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah
penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut
terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer
dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh spesialis informasi.
Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis
Komputer dari CBIS adalah :
1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
3. Sistem Pendukung Keputusan
4. Sistem Otomatis Perusahaan
5. Sistem Pakar
Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem
pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di
impelementasikan. Fokus utama sistem ini adalah pada data transaksi.sistem
informasi ini digunakan untuk menghimpun , menyimpan dan memproses data
transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari
transasksi.Awalnya, penggunaan
komputer pada dunia bisnis terfokus pada data. Kemudian muncul penekanan pada
informasi dan pendukung keputusan. Perusahaan-perusahaan pada umumnya
mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Sehingga dulu komputer
generasi pertama digunakan untuk hal yang terbatas pada aplikasi
akuntansi. Nama yang diberikan untuk aplikasi awal ini
adalah Electronic Data Processing (EDP)/ Sistem Informasi
Akuntansi (SIA). SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung
jawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi
untuk seluruh lingkungan kecuali pesaing.
Tugas utama sistem informasi ini adalah:
• Pengumpulan data
• Manipulasi data
• Penyimpanan data
• Menyediakan dokumen
• Pengumpulan data
• Manipulasi data
• Penyimpanan data
• Menyediakan dokumen
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat
penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan
komputer sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM) dipromosikan
oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari
bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena
dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi
yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam
perusahaan tersebut.Perkembangan komputer yang cepat, memungkinkan daya pemrosesan yang
lebih banyak pula. Peran manajemen dirasakan sangat besar. Data yang semula
menjadi fokus pada Sistem Informasi kini beralih pada Informasi yang merupakan
hasil dari pengolahan data. Hal ini mengarah pada konsep Sistem Informasi
Manajemen (SIM), yang dapat menyediakan informasi pemecahan masalah bagi
sekelompok manajer. Semua informasi tersebut memiliki karakteristik
yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan
keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user
(manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana
database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan.Suatu
SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM
terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
Sistem Penunjang Keputusan
Lebih khusus dari SIM, Sistem Penunjang
Keputusan (SPK)/ Decision Support System (DSS) dimaksudkan untuk mendukung
penyediaan informasi pemecahan masalah tertentu khusus ntuk seorang manajer.
DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan
Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih
memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegitan yang
bersifat berulang dan terdefenisi dengan baik,sedangkan SIM lebih berorientasi
pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk
untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis,
dalam situsai yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS
tidak dimaksudkan untuk mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan
perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan
berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.
Tujuan DSS :
• Membantu manajer membuat keputusan untuk
pemecahan masalah semi terstruktur.
• Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
• Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya.
• Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
• Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya.
Office Automation (OA)
Pada saat DSS berkembang, perhatian juga
difokuskan pada aplikasi komputer yang lain yakni Office Automation (OA)/
Otomatisasi Perkantoran. OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para
manajer dan pekerja lain melalui peralatan elektronik seperti fasilitas internet,
telekomunikasi (teleconference). Otomasi
perkantoran (Office Automation) Mencakup semua sistem elektronik formal dan
informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari
orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan (siapa saja yang menggunakan
OA). Kelompok pemakai OA adalah pekerja terdidik (manajer dan profesional),
sekretaris, dan pegawai administrasi. Tujuan dari OA ialah mengurangi biaya
administrasi, pemecahan masalah, dan pelengkap serta bukan pengganti. Beberapa
contoh aplikasi OA yaitu pengolahan kata, E-mail, voice mail, kalender
elektronik, konferensi audio/video, konferensi komputer, PAX, imaging, dan
dekstop publising.
Sistem Pakar (Expert System)
Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah
sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang
menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan
menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan
ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam
mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara
pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri.
Karakteristik Sistem Pakar :
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
Contoh Sistem Pakar :
• XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
• MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan bakteri.
• PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.
Dari sub sistem – sistem tersebut dapat
berevolusi dengan berjalan nya waktu perkembangan zaman , oleh itu saya akan
menjelaskan evolusi sub sistem tersebut berdasarkan CBIS :
Pengembangan CBIS
Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik
dengan organisme hidup yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses
evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC).
Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari :
1. Tahap Perencanaan,
2. Tahap Analisis,
3. Tahap Rancangan,
4. Tahap Penerapan,
5. Tahap Penggunaan.
Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung
beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu
lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.
Dalam perjalanannya Sistem
Informasi Manajemen tidak serta merta langsung menjadi sebuah sistem yang
seperti kita rasakan saat ini melainkan ada tahapan-tahapan perkembangan dari
sistem yang terfokus untuk menghimpun,menyimpan dan memproses data saja sampai
terciptanya sistem yang mengelola data tersebut menjadi sebuah informasi dan
dari informasi tersebut terciptalah sistem pendukung keputusan berikut
perinciannya :
1. Fokus awal pada data
Sistem pemrosesan transaksi
merupakan jenis sistem yang pertama kali di impelementasikan. Focus utama
sistem ini adalah pada data transaksi.sistem informasi ini digunakan untuk
menghimpun , menyimpan dan memproses data transaksi serta sering kali
mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transasksi.misalnya yang
mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat
memvlidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang
terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Nama aplikasi akuntasnsi
berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian
berubah menjadi Data rocessing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
2. Fokus baru pada
informasi
Tahun 1964 diperkenalkan
satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer.
Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk
mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer
harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep
ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen
Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan Informasi yang akurat dan tepat
guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.
3. Fokus revisi pada
pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan
(Decision support system) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur di mana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat
DSS dibuat sebagai reaksi
atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi
Manajemen sebagaimana diketahui ,SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian
transaksi yang merupakan kegitan yang bersifat berulang dan terdefenisi dengan
baik,sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen
yang sifatnya dinamis.DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam
melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situsai yang kurang
terstruktur dan dengan criteria yang kurang jelas.DSS tidak dimaksudkan untuk
mengotomasikan pengambilan keputusan,tetapi memberikan perangkat interaktif
yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan
menggunakan model-model yang tersedia
Spesifikasi DSS :
- Berfokus pada proses keputusan
daripada proses transaksi.
- Dirancang dengan mudah, sederhana,
dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
- Dirancang dan dioperasikan oleh
manajer.
- Mampu memberikan informasi yang
berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
- Berkaitan dengan hanya bagian
kecil dari masalah besar.
- Memiliki logika yang serupa dengan
cara manajer menganilis situasi yang sama.
- Memiliki basis data berisi
informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi yang
berasal dari lingkungan eksternal.
- Memungkinkan manajer untuk menguji
hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.
4. Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS berkembang ,
perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA
memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan
pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah berkembang
meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail,
electronik calendaring, facsimile transmission.
5. Fokus potensial pada
konsultasi
Komputer dapat diprogram
untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu
aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau biasa
disebut dengan sistem pendukung kecerdasan sistem pendukung ini memiliki
beberapa karekteristik antara lain :
* Belajar atau memahami
permasalahan berdasarkan penglaman
* Memberikan tanggapan yang
cepat dan memuaskan terhadap situasi-situasi baru
* Mampu menangani masalah
yang kompleks
* Memecahkan permasalahan
berdasarkan penalaraan
* Menggunakan pengetahuan
untuk menyelesaikan permasalahan
KESIMPULAN
CBIS berkembang melalui
tahapan-tahapan perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan.
Tahapan-tahapan tersebut dinamakan siklus hidup sistem dan dapat dilakukan oleh
pemakai sendiri atau pemakai bekerja sama dengan spesialisasi informasi. Bahkan
bila sistem dikembangkan bersama-sama, manajerlah yang bertanggungjawab atas
tiap tahap siklus hidup sistem.
Referensi:
http://www.slideshare.net/kankunblogger/pertemuan-3-4evolusi-cbis-4
http://www.scribd.com/doc/26808806/S-I-M
http://akmaldarmawansyarief.blogspot.com/2009/11/cbis-computer-based-information-system.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/evolusi-sistem-informasi-manajemen-berdasarkan-cbis-2/s
0 komentar:
Posting Komentar